MEMPERSIAPKAN HELPER MINI GP, SISWA SMK NUSA MANDIRI PEMALANG DIBEKALI ILMU BONGKAR PASANG BAN

Usai diberikan pembekalan teori dari pihak Kingland Tire, seluruh siswa SMK Nusa Mandiri mempraktekan teori tersebut. Bongkar pasang ban yang benar dan baik untuk ban harian dan racing.

Pengendara.com-Siswa SMK Nusa Mandiri, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah diberikan teori oleh pihak Kingland Tire selama sehari, Sabtu (10/7/23). Hari ini, Minggu (11/7/23) seluruh siswa mengikuti praktek bongkar pasang ban yang baik dan benar.

Ega Suryana, Produck Test and Tech Support Dept Head Kingland Tire yang didampingi Joko Suseno, Kepala Divisi Marketing Kingland Tire mempraktekan pencopotan dan pemasangan ban yang baik dan benar untuk ban harian dan balap. Siswa-siswa tersebut dibagi kelompok. Masing masing siswa yang tergabung di kelompoknya tersebut diberikan tugas yang berbeda.

“Satu siswa untuk melepas dan memasang pentil. Satu siswa untuk bongkar pasang ban dan satu siswa lagi untuk mengecek tekanan udara di ban. Kemudian tugas itu akan digilir secara bergantian. Jadi semua siswa dapat merasakan tugas yang sama,” ujar Ega.

Dari mulai membongkar ban, melepaskan dan memasang pentil hingga memberikan tekanan udara di ban mempunyai tehnik tersendiri. Tidak hanya asal copot dan pasang. Tehnik ini diajarkan agar semua siswa SMK Nusa Mandiri dapat mengerti ketika turun sebagai helper (pengawal mekanik) di FIM Mini GP Indonesia tahun ini.

“Antara ban harian dan ban racing sangat berbeda praktek bongkar pasangnya. Ukuran Mini GP di velg ring 12 sedangkan untuk ukuran ban harian motor matic velg-nya ring 14. Diakui oleh Ega yang lebih konsentrasi adalah saat praktek di ban racing. Misalnya saja, ada tehnik agar tidak merusak area bead. Bead bengkok akan sulit menerima tekanan udara di ban (dipompa). Dan akan rawan bocor. Yang lebih bertenaga ketika memasang ban Mini GP. Karena ukuran diameternya kecil,” katanya.

Masih menurut Ega, jika dunia balap safety-nya ada di ban. Ban yang utama. Jadi pemasangan ban harus benar dan nyaman digunakan oleh pembalapnya.

Sementara Rizal siswa SMK Nusa Mandiri kelas 11 mengatakan, ternyata pencopotan dan pemasangan ban mempunyai tehnik tersendiri. Diakuinya awalnya ia melihat pemasangan ban mudah. Tetapi ketika ia praktekan mengalami kesulitan.

“Sekarang saya sudah mendapatkan ilmu dan prakteknya. Awalnya memang susah banget, sekarang sudah agak mudah. Saya penasaran, ya saya ulangi lagi praktek tersebut sampai saya benar benar bisa,” kata Rizal.

Siswa yang mempunyai tubuh tinggi ini akan siap jika dirinya ditugaskan menjadi helper di FIM Mini GP Indonesia tahun ini.

Latihan di Sirkuit

Setelah mempraktekan pemasangan ban di lokasi sekolah. Siang harinya mereka langsung ke sirkuit. Mereka seakan akan menjadi helper Mini GP. Di sirkuit pantai Widuri Pemalang, Jawa Tengah, seluruh siswa SMK Nusa Mandiri kembali dibagi empat kelompok. Mereka diberikan arahan dan bimbingan oleh Arif Novi, Tim Balap yang juga merupakan ayah dari Keanu, Pembalap Mini GP.

Siswa itu mempunyai tugas yang berbeda, ada yang menjadi petugas timer dan ada juga yang menjadi teknisi (pengecekan motor, menjaga paddcok serta menjemput pebalap usai balapan). Dengan demikian siswa siswa itu lebih menguasai dan tidak bingung saat jadi helper nantinya.