
Kingland Mampu Imbangi Performance Race Motor Konversi EV Pertama di Indonesia sebagai Official Tire
Seri kedua balap motor konversi yang diwujudkan PLN dengan tema PLN EV Conversion EV telah diselenggarakan dengan sukses, di sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (13/10/24). Pada momen ini PT King Tire Indonesia yang merupakan official konversi EV tersebut berbangga, karena performanya mampu imbangi di seri pertama yang mencatat waktu 102.880. Seri terakhir lebih cepat waktunya dengan seri pertama, 101.656 (Reykat, BRT racing team). Pebalap Balank juara dua dan Deksa Almer dari SMK Tribintang raih juara lima.
Pengendara.com-PT King Tire Indonesia, Tbk turut aktif menjadi official tire di balapan motor konversi di seri pertama dan kedua. Dengan hasil yang memuaskan di putaran terakhir, pebalap, Balank mampu memangkas waktunya lebih cepat dibandingkan pada seri pertamanya.
Pada seri kedua ini, Kingland Tire menurunkan ban khususnya yaitu CTX, yang pas untuk motor konversi. Yang daya cengkeramnya lebih mantap dan daya getarnya pun lebih senyap. Dengan persiapan yang matang serta latihan dalam waktu yang cepat tersebut, Balank berlatih lebih maksimal untuk menghadapi putaran race terakhir. Begitujuga dengan ban Kingland yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
“Di sini Kingland sebagai tire official balapan motor konversi dari seri pertama hingga kedua. Dengan bangga ban Kingland mampu mengakomodir performance EV konversi baik di 2 KW perseorangan atau Endurance dengan waktu tercepat dari seri pertamanya. Catatan waktu tercepat pada seri pertama tersebut berhasil diraih pada putaran terakhir ini,” kata Joko Suseno, Kepala Divisi Marketing Kingland Tire.
Ia menuturkan, pada putaran kedua ini, hampir semua pebalap mempertajam waktunya. Ini race yang mendebarkan dan mendambakan. Karena PLN hanya membuka balapan motor konversi dalam dua seri.
Walaupun demikian, ia sangat senang dengan waktu yang di raih Balank. Prestasi yang membanggakan, berhasil naik podium, juara dua. Karena keberhasilannya meraih juara dua, ban Kingland pun terbukti tangguh dan performanya dapat diandalkan di sini.
“Ban Kingland yang dipergunakan Balank dan Deksa adalah ban tipe CTX007 dengan ukuran 90/80-14. CTX01 yang mempunyai ukuran 100/70-12 dan 120/80-12 CTX 01. Kingland CTX ini tentunya mempunyai keistimewaan tersendiri untuk disandingkan dengan motor konversi yang dipergunakan pebalap Balank dan Deksa,” ucapnya.
Ban Kingland yang merupakan karya Indonesia ini mampu imbangi ban lainnya pada segmentasi balap motor konversi.
Komentar Dua Pebalap
Ada dua pebalap yang memakai ban Kingland yaitu Febrianus Balang dan Deksa dari SMK Tribintang. Menurut Balank demikian nama panggilan untuk Febrianus ini, ban Kingland adalah ban yang pas untuk balapan motor konversi.
“Bagi saya ban Kingland itu layak banget untuk konversi dan konvensional race. Namun yang harus diperhatikan saat balapan adalah ukuran angin yang pas dan detail dengan bobot si pebalapnya. Ban Kingland ini sangat cocok di saat hujan. Ban yang nyaman. Kingland adalah ban yang berkualitas bintang lima, harga merakyat,” ucap Balank.
Ia mengatakan, sebelum dirinya terjun di seri kedua, persiapan yang dilakukannya adalah fisik dan motor, baik itu suspensinya, ban dan lain sebagainya. Suspensinya harus di set begitujuga dengan ukuran tekanan ban yang harus di setting. Untuk mesin tidak ada perubahan dengan seri pertama.
“Secara teknis balap motor konversi dengan konvensional sama. Yang membedakan adalah ritme permainan gas. Motor konversi itu semakin di gas full makin panas dan habis baterainya. Sementara motor konvensional, makin di gas full makin melaju,” katanya.
Hal senada juga dituturkan pebalap Deksa, Kingland sangat oke digunakan di race konversi. Buktinya dirinya meraih juara lima di seri terakhir balap motor konversi ini.