Hal yang tidak menyenangkan jikalau ban motor Anda tiba-tiba tertusuk benda tajam di jalan dan bocor. Solusinya, apakah ganti ban baru atau Tambal tubeless dengan cara yang ini.

Pengendara.com-Brother and Sister rata rata setiap pengendara pastinya telah mengalami ban bocor. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah metode apakah yang cocok untuk dipakai untuk mengatasi ban tersebut?

Dari pengamatan Joko Suseno, Marketing Head Division Kingland Tire mengatakan, metode tambal yang umum untuk tubeless dan dapat diterapkan sekarang ini ada tiga tipe. Apa sajakah? Berikut tipe yang dimaksud beserta plus minus dari pemakaian tambal ban tubeless itu.

Pertama, String plug (cacing). Plusnya paling ringkas, karena tidak perlu lepas ban serta proses cepat. Banyak dijumpai di setiap sudut tambal ban. Minusnya, tidak terukur kekuatannya. Dan secara proses harus di pastikan kerusakan benang tidak maksimal karena tusukannya itu.

Kedua, Patch/tip top (sistem tempel dari dalam). Plusnya mampu menahan tekanan udara dengan baik dari dalam. Cukup kuat. Namun kekurangannya secara proses ban di buka (mungkin bagi sebagian konsumen terasa lama). Bagian luar masih dapat kemasukan cairan. Yang mungkin dapat merusak benang (dalam kurun waktu yang lama).

“Ketiga, Patch dan String. Penambal ini bentuknya seperti jamur. Plusnya: cukup kuat, dan sisi luar juga tertutup. Minusnya: proses ban di buka. Dan paling mahal. Serta mungkin tidak banyak dijumpai. Kecuali di gerai ban mobil. Pada dasarnya, tentu sebagai pabrikan. Ban yang telah mengalami kerusakan sebaiknya di ganti baru,” ucap Joko Suseno, pria yang ramah ini.

Meski demikian jika dilakukan perbaikan, perlu di pahami bahwa akan ada perbedaan performa dari sebelumnya. Dan perlu di ketahui juga. Tidak semua posisi bocor dapat ditambal atau sebaiknya tidak ditambal. Jika ada terdapat sobek atau kebocoran pada dinding ban, maka sangat disarankan untuk diganti baru.

Tetap waspada di jalan raya. Utamakan keselamatan bukan kecepatan. Jadilah pelopor berlalulintas yang aman.